“Kita tak akan pernah bisa membuang masa lalu, karena itu juga bagian dari hidup. Kita hanya akan membuka lembar baru yang lebih baik. Segala luka adalah pelajaran terbaik sehingga kita hanya perlu memeluk tanpa harus membuangnya.”
Aku menunduk. Aku tak sanggup menjawabnya. Air mataku bercucuran. Javano benar, segala perih justru harus dirangkul erat-erat.